BOLEHKAH MEMAKAN, MAKANAN YANG TELAH DIHINGGAPI OLEH LALAT?????

Lalat menurut sebagian orang adalah binatang yang lucu dan imut karena bentuk tubuhnya yang kecil, tetapi menurut kebanyakan orang lalat adalah binatang yang sangat menjijikan karena hidupnya ditempat kotor dan jorok yang penuh dengan bakteri dan kuman yang dapat menimbulkan penyakit.
Lalat adalah salah satu serangga yang termasuk ke dalam ordo Diptera. Beberapa spesies lalat merupakan spesies yang paling berperan dalam masalah kesehatan masyarakat, yaitu sebagai vektor penularan penyakit. Peranan lalat dalam menyebarkan penyakit adalah sebagai vektor mekanik dan vektor biologis. Sebagai vektor mekanis lalat membawa bibit-bibit penyakit melalui anggota tubuhnya. Tubuh lalat mempunyai banyak bulu-bulu terutama pada kakinya. Bulu-bulu yang terdapat pada kaki mengandung semacam cairan perekat sehingga benda-benda yang kecil mudah melekat
Serangga lalat merupakan hewan yang hidup dan berkembang biak di tempat-tempat kotor dan berbau busuk. Serangga kecil ini sangat mengandalkan penglihatan untuk bertahan hidup, mata majemuknya terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan. Beberapa jenis lalat memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat. Saat ini, ditemukan tidak kurang dari 60.000 – 100.000 spesies lalat di dunia.
Jenis lalat yang perlu diwaspadai di antaranya lalat rumah (Musca domestica), lalat hijau (Lucilla seritica), lalat biru (Calliphora vornituria), dan lalat latirine (Fannia canicularis). Dari keempat jenis tersebut, lalat rumah adalah yang paling dikenal sebagai pembawa penyakit. dan banyak dijumpai di tempat-tempat yang terdapat sampah basah hasil buangan rumah tangga, terutama yang kaya zat-zat organik yang sedang membusuk.
Lalat yang berperan dalam masalah kesehatan masyarakat mulai diperhitungkan terutama setelah timbulnya masalah sampah yang merupakan dampak negatif dari pertambahan penduduk. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan mengundang lalat untuk datang dan berkontak dengan manusia. Dengan didorong oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan higiene dan sanitasi, pada akhirnya lalat akan menimbulkan masalah kesehatan masyarakat secara luas baik dari segi estetika sampai penularan penyakit. (Sitanggang, 2001).

Kebiasaan lalat rumah yang suka berpindah dari tempat-tempat seperti kotoran manusia, kotoran hewan, bangkai, tumpukan sampah dan sebagainya menjadikan lalat rumah sebagai kandidat yang ideal untuk memindahkan penyakit seperti kolera, sigellosis dan salmonellosis. Lalat rumah tersebar merata di berbagai penjuru dunia dan beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan oleh lalat ini adalah disentri, kholera, typhoid, diare dan gatal-gatal pada kulit. Lalat rumah juga dapat menularkan berbagai jenis virus seperti virus polio, virus coxsackie, virus hepatitis, berbagai macam bakteri terutama bakteri enterik seperti disentri basiler (Shigella), kolera, typhoid, paratyphoid (Salmonella),anth- rax dan berbagai macam kokus. Lalat juga bertindak sebagai vektor dari beberapa parasit protozoa seperti disentri amoeba (Entamoeba, Giardia),dan telur dari beberapa jenis cacing pita.
Bermacam-macam mikroorganisme penyebab penyakit menempel di kaki lalat dan rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat biasanya berhubungan dengan saluran pencernaan. karena perpindahan kuman dan mikroorganisme dari lalat ke dalam tubuh manusia terjadi secara mekanis. Lalat dari tempat kotor dan busuk kemudian hinggap di makanan sehingga makanan terkontaminasi. Mikroorganisme akan masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan itu. Lima jenis bakteri yang terdapat pada permukaan luar tubuh lalat yang terdiri dari empat jenis bakteri Enterobacteriaceae yaitu Enterobacter aerogenes, Escherichia coli, Proteus sp. dan Serratia marcescens serta satu jenis bakteri basil dari genus Bacillus sp.
Lalat juga menularkan penyakit antara lain virus, bakteri, protozoa dan telur cacing yang menempel pada tubuh lalat dan ini tergantung dari spesiesnya. Lalat Musca domestica dapat membawa telur cacing (Oxyrus vermicularis, Tricuris trichiura, Cacing tambang, dan Ascaris lumbricoides), protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamlia, dan Balantidium coli), bakteri usus (Salmonella, Shigella dan Eschericia coli), Virus polio, Treponema pertenue (penyebab frambusia), dan Mycobacterium tuberculosis. Lalat domestica dapat bertindak sebagai vector penyakit typus, disentri, kolera, dan penyakit kulit. Lalat Sarcophaga dapat menularkan penyakit myasis kulit, hidung, sinus, jaringan vagina dan usus. (Kartikasari, 2008).
Oleh karena itu, makanan yang telah dihinggapi lalat sebaiknya tidak dikonsumsi oleh manusia dan tidak masuk ke dalam pencernaan kita yang sehat, seperti yang telah diuraikan pernyataan diatas bahwa lalat membawa mikroorganisme menyebab penyakit yang ditularkan ke manusia melalui makanan yang dihinggapi lalat tersebut.
Upaya mengatasi serangga terbang jenis lalat:
1. Sistem Proofing ; Pastikan area yang dikehendaki memiliki sistem proofing yang memadai misalnya dengan pemasangan kawat kassa nyamuk, penggunaan air curtain dan pintu selalu tertutup bila tidak diperlukan.
2. Sanitasi area dalam ; Pastikan area bersih dari ceceran makanan, atau makanan terbuka, tempat sampah yang terbuka akan mengundang lalat atau penempatan tata ruang yang rapi dengan ventilasi cahaya dan udara yang cukup. gantungan kain, tumpukan barang, ban bekas, genangan air pada pot tananman akan menjadi sarang nyamuk.
3. Sanitasi area luar ; Pastikan tidak ada genangan air pada selokan/got, kebersihan tanaman semak, tatanan garden yang rimbun, genangan air yang tidak ada ikanya (pot teratai) kondisi ini akan mengundang nyamuk. Lalat juga akan menyukai tempat sampah yang terbuka dan kotor. Ceceran sampah dan makanan atau air bekas cuccian ikan atau daging akan mengundang lalat.
4. Dengan selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar tempat tinggal dan tidak membuang sampah organik sembarangan.
5. dengan menggunakan alat perangkap, umpan, dan alat pembunuh elektrik. Namun, cara ini hanya efektif untuk penanggulangan pada skala kecil, seperti rumah, kantor, dan hotel.

REFERENSI
http://indopest.wordpress.com/serangga-terbang/ diakses tanggal 9 Mei 2012.
http://www.hdindonesia.com/info-kesehatan/serangga-pembawa-penyakit diakses tanggal 9 Mei 2012.
Kartikasari. 2008. Dampak Vektor Lalat Terhadap Kesehatan. Universitas Sumatera Utara. jtptunimus-gdl-s1-2008-kartikasar-521-2-bab1. Diakses tanggal 9 Mei 2012
Sitanggang, Totianto. 2001. Skripsi: Studi Potensi Lalat Sebagai Vektor Mekanik Cacing Parasit Melalui Pemeriksaan Eksternal. Fakultas Kedokteran Hewan.

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.
This entry was posted on December 28, 2011. 1 Comment